top of page
Search

Mengenal Sosok Datu Ranga Abdul Madjid Daeng Matutu

  • Writer: Museum Baladaturanga
    Museum Baladaturanga
  • Oct 14, 2022
  • 1 min read

Abdul Madjid Daeng Matutu Datu Ranga lahir pada tahun 1901. Beliau terlahir dari trah bangsawan tinggi Kesultanan Sumbawa. Ayah beliau, Muhammad Yacub Lalu Mesir, merupakan cucu dari Sultan Amrullah (1837-1883) dan sepupu dari Sultan Muhammad Djalaluddin III (1883-1931) sedangkan Ibu beliau bernama Siti Fatimah Lala Mbuk, putri dari Lalu Mallarangang Mele Sagiri Dea Ranga Patit, yang juga pernah menjadi Ranga pasa masa awal pemerintahan Sultan Muhammad Djalaluddin III. Ayah beliau pernah menjabat sebagai Ranga (perdana menteri) pada era Sultan Muhammad Djalaluddin III dan memegang jabatan sebagai Qadi (penasehat agama Kesultanan) hingga akhir hayatnya.




Abdul Madjid Daeng Matutu menikah dengan Daeng Tamemang Datu Balasari, salah satu putri Sultan Muhammad Djalaluddin III. Jabatan yang pernah dipegang beliau adalah sebagai Dipati (menteri pertahanan) dan beliau adalah Ranga terakhir Kesultanan Sumbawa.




Salah satu peranan penting beliau yaitu pada tanggal 13 April 1950, beliau menandatangani Surat Pernyataan Bersama Pemerintah Daerah Pulau untuk Bergabung dengan NKRI, mewakili Sultan Sumbawa yang pada saat itu berada di Makassar dan menjabat sebagai ketua parlemen Negara Indonesia Timoer (NIT). Selama hidupnya beliau dikenal sebagai tokoh yang tidak banyak bicara namun teguh memegang prinsip.




Beliau tidak ragu menghibahkan tanahnya untuk pembangunan sekolah, sarana ibadah, dan rumah tenun masyarakat. Hal tersebut menunjukkan kepedulian beliau dalam pengembangan adat, pendidikan, dan budaya bagi Tau ke Tana Samawa. Beliau wafat pada tahun 1979 dan dimakamkan di komplek pemakaman belakang Mesjid Kesultanan Sumbawa (saat ini Mesjid Nurul Huda) di kota Sumbawa Besar.

 
 
 

Comments


bottom of page